Masjid Moshir, keindahan bangunan yang tak terlukiskan di samping jam tertua di Shiraz

Masjid Moshir, keindahan bangunan yang tak terlukiskan di samping jam tertua di Shiraz

Masjid Moshir, keindahan bangunan yang tak terlukiskan di samping jam tertua di Shiraz

Mirza Abul Hasan Khan Moshir al-Mulk yang merupakan penguasa wilayah Fars pada pertengahan abad ke-19 membangun sebuah masjid di Shiraz yang kemudian dikenal dengan nama "Masjid Moshir". Bangunan indah ini dibangun di lingkungan tua "Sang Siyah" (Batu Hitam) di Shiraz dan di sebelah pasar Armenia.

Sejarah Masjid Moshir Shiraz

Masjid ini dibangun antara tahun 1848 hingga 1857 M. Masjid ini bisa dikatakan sebagai salah satu mahakarya arsitektur era Qajar. Keindahan arsitektur masjid ini menarik perhatian setiap pengunjungnya. Para ahli menilai masjid ini merupakan yang terbaik setelah Masjid Vakil dalam hal kekokohan bangunan.

Arsitektur Masjid Moshir Shiraz

Di masjid ini terdapat beberapashabestan(bagian dari masjid besar yang mempunyai atap dan ruang tertutup dengan tiang seragam dan paralel) dan kamar berlantai dua. Di masa lalu, kamar-kamar tersebut menampung para santri yang menuntut ilmu agama. Di sudut-sudut masjid ini disimpan beberapa perabot dari zaman Qajar. Menurut sebagian masyarakat setempat, perabot-perabot ini pada zaman dahulu digunakan untuk menyambut pelayat pada upacara duka di bulan Muharram dan Safar.

Pintu masuk dan halaman

Pintu masuk masjid terletak di sebelah timur menghadap ke pasar Armenia. Setiap orang yang memasuki masjid dihadapkan pada dua jalan masuk, satu menuju bagian laki-laki dan satu lagi menuju bagian perempuan. Pada awalnya, ada dapur teh tempat orang-orang yang baru masuk dijamu.

Keindahan halaman masjid terlihat sejak pertama saat masuk. Di tengah halaman ini dibangun sebuah kolam besar berbentuk persegi panjang dengan sisi 25 dan 10 meter yang terbuat dari batu. Dahulu, kolam besar ini berisi air yang diperuntukkan bagi masyarakat sebagai sedekah.

Shabestan dan menara

Pilar batu berukir dan dekorasi masjid yang indah memberikan kemegahan yang tak terlukiskan. Sebuahshabestankecil terletak di bagian utara masjid, yang dihiasi dengan ubin warna-warni dan muqarnas atau kubah stalaktif (sebentuk ragam dekoratif dalam arsitektur tradisional Islam dan Persia yang dikembangkan di sekitar pertengahan abad ke-10) yang menarik perhatian.

Dua menara telah dibangun di atasshabestanini, yang pengerjaan ubinnya sangat spektakuler.Shabestanutara masjid disebut "maqshurah" karena ukurannya yang kecil. Terdapat sumur air di tengahshabestanini yang mendinginkan udara di hari-hari musim panas. Tentu saja,shabestanini adalahshabestanmusim dingin, yang dihangatkan dengan baik di cuaca yang sangat dingin dengan menyalakan satu atau dua pemanas arang.

Tidak ada jendela dishabestanini dan hanya dipasang dua pintu kecil di ujung koridor untuk dilalui jamaah.

Shabestanutara lebih tinggi 60 cm dari lantai masjid. Metode konstruksi bangunan ini membantu menjaga lebih banyak panas lingkungan.

Selainshabestanutara, terdapat duashabestanlainnya di Masjid Moshir:

  • Shabestanbarat, sebagaishabestanterbesar masjid yang digunakan pada musim panas, dan terdapat beranda besar di timur untuk mencegah sinar matahari masuk ke dalamnya. Atapshabestanbagian barat memiliki dua lapisan. Struktur seperti itu mencegah panas matahari masuk ke bagian dalamshabestanpada siang hari. Lengkungan dan kubah bagian tengah ini diletakkan di atas 10 pilar batu tunggal yang diukir indah.
  • Shabestanselatan memiliki banyak jendela yang menjadi keistimewaannya. Bagian bangunan ini digunakan pada musim semi dan musim sejuk. Terdapat juga jendela di atapshabestanselatan, yang fungsi utamanya sebagai system pendinginan udara dan membantu memberikan penerangan sekitar.

Serambi

Serambi masjid yang terlihat di sisi utara, timur dan barat ini sangat indah dan dibuat secara kreatif. Serambi utara dikenal sebagai "lengkungan empat mangkuk" atau "lengkungan mutiara". Dekorasinya merupakan salah satu mahakarya arsitektur Iran.

Sebuah jam bersejarah terletak di bagian bangunan ini, yang disebut sebagai jam tertua di Syiraz. Jam ini dibuat di Inggris dan berdentang sekali setiap 15 menit dan berdentang sesuai jumlah jam saat jarum jam tepat menunjukkan jam tertentu. Dulu, ketika Syiraz belum terlalu besar, suara jam ini dapat terdengar di banyak tempat dan memiliki aspek informatif. Konon angka-angka pada jam tersebut aslinya adalah Inggris atau latin, namun Mirza Moshir menggantinya dengan angka Persia.

Di atas serambi utara tampak terlihat sebuah prasasti yang tertulis beberapa ayat Al-Qur'an dan bertanggal 1270 H (1891 M).

Serambi barat dan timur mirip satu sama lain. Serambi timur mengarah ke pintu masuk masjid, sedangkan serambi barat merupakan pintu masuk ke halaman barat. Di sebelah selatan serambi barat terdapat altar berubin dengan tulisan bertanggal 1289 H (1910 M) terpasang di atasnya.

Mihrab

Tile-work mihrab Masjid Moshir juga unik. Di dalam mihrab ini terlihat batu marmer yang di atasnya tertulis Surat Tauhid dengan khat naskh.

Lantai dua

Pada bangunan-bangunan Iran terdapat bagian-bagian yang lebih banyak dekorasinya, sebagai tempat orang-orang istimewa dan tamu-tamu khusus, yang disebut “Syahnesyin” (ruangan raja).

Di Masjid Moshir, di beberapa tempat terdapat tangga untuk naik ke lantai dua dan memanjang hingga ke atap masjid. Pada bagian lantai dua terdapat ruangan-ruangan yang saling terhubung.Lightwellruangan ini terletak di langit-langit dan dilapisi kaca.

Masjid Moshir Syiraz tercatar dalam Daftar Nasional

Masjid ini tercatat dalam daftar peninggalan nasional Iran pada tahun 1972 M (1351 HS).

Masjid Moshir, keindahan bangunan yang tak terlukiskan di samping jam tertua di Shiraz
Jauh
Shiraz
,
Registration

Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam adalah salah satu organisasi Iran yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam; dan didirikan pada tahun 1995.[]

:

:

:

: