Masjid Atiq Shiraz, masjid tertua di kota ini, dengan kemegahan yang tak terlukiskan

Masjid Atiq Shiraz, masjid tertua di kota ini, dengan kemegahan yang tak terlukiskan

Masjid Atiq Shiraz, masjid tertua di kota ini, dengan kemegahan yang tak terlukiskan

Jika ingin mengidentifikasi koleksi "ter" di kota tua Shiraz yang indah, Anda harus menulis nama "Masjid Jami’ Atiq" di depan nama masjid tertua di kota tersebut. Sebuah masjid yang berusia lebih dari 1000 tahun dan masih menyambut wisatawan dan pengunjung dengan keindahan dan kemegahannya. Masjid Atiq Shiraz, juga dikenal sebagai Masjid Adineh, terletak di sebelah timur Haram Shah Cheragh.

Sejarah Masjid Atiq Shiraz

Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 265 H (872 M) dan selesai pada tahun 281 H (894 M). Oleh karena itu, sejarah masjid ini bermula pada masa Saffarid (861 hingga 1002 M). Pemerintahan ini menguasai Afghanistan dan sebagian wilayah Iran, Tajikistan, dan Pakistan saat ini. Kota Zaranj, yang terletak di Afghanistan barat daya saat ini, adalah ibu kota dinasti ini. Ya’qub al-Laith (memerintah dari tahun 861 hingga 879 M), pendiri pemerintahan ini, adalah orang Iran dan lahir di Sistan. Masjid Atiq selesai dibangun pada masa pemerintahan Amr al-Laith (memerintah dari 879 hingga 901 M), penerus Ya’qub Al-Laith.

Menurut penggalian arkeologi, masjid ini dibangun di atas peninggalan tempat ibadah kuno, yang kemungkinan besar adalah kuil api. Pembangunan masjid untuk menggantikan beberapa bangunan yang digunakan sebagai kuil api dan tempat ibadah sebelum kedatangan Islam di Iran merupakan hal yang umum pada abad-abad awal Islam. Peninggalan bangunan lama tempat masjid itu dibangun dapat dilihat pada arsitekturnya saat ini.

Selama umur masjid yang mencapai seribu tahun, berbagai pemerintahan telah merenovasinya. Di antara usaha paling penting yang dilakukan untuk memulihkan masjid ini adalah yang dilakukan oleh Atabakan Persia atau Salghurid pada abad ke-6 H (abad ke-12 M). Setelah itu, sekali lagi, pada awal abad ke-9 H (abad ke-15 M), di masa pemerintahan Sultan Ibrahim Mirza, putra Shahrukh Timurid, yang telah menjadi penguasa Fars, dilakukan usaha pemugaran bangunan tersebut. Beberapa usaha restorasi juga dilakukan selama periode Safavid (1501 hingga 1736 M), tetapi usaha restorasi signifikan terakhir pada bangunan tersebut terjadi pada tahun 1936 M.

Deskripsi yang tak terhitung jumlahnya tentang masjid kuno ini telah dicatat dalam sejumlah catatan perjalanan, yang tertua berasal dari abad ke-10 dan ke-11.

Arsitektur Masjid Atiq Shiraz

Di sisi utara terdapat pintu masuk, yang saat ini dikenal sebagai "Gerbang 12 Imam" dan dihiasi dengan teselasi dan muqarnas. Sebuah teras dan shabestan (ruang bagian tengah) dapat dilihat di area ini. Sebuah lengkungan tinggi yang dikenal sebagai "Pearl Arch" (طاق مروارید) dapat dilihat di bagian bangunan ini, dengan dua menara tinggi di atasnya.

Sebuah ruang besar telah dibangun di bagian timur masjid, yang dapat dimasuki melalui lima pintu terpisah. Bagian tengah ini memiliki mihrab batu dan terletak di sebelah timur Pearl Arch. Tangga atap terletak di area ini. Prasasti yang memuat ayat-ayat Al-Quran menjadi mayoritas hiasan di bagian ini.

Di sebelah barat masjid, ada pintu masuk ke Haram Shah Cheragh. Serambi berbentuk 10 pintu dapat dilihat di bagian ini. Bagian ini mengarah ke shabestas tua masjid di sebelah selatannya. Lebar yang sempit dan struktur dua lantai merupakan fitur unik dari shabestan ini. Mihrab shabestan ini sangat indah dan menonjol dengan dua tiang spiral di kedua sisinya serta muqarnas yang menarik perhatian dengan teselasi ubin biru. Sebuah mimbar tua dengan 13 anak tangga terletak di sebelah mihrab.

Gedung Darul Mushaf

Pada tahun 752 H (1351 M), atas perintah Shah Ishaq Inju, penguasa Shiraz saat itu, sebuah bangunan didirikan di halaman Masjid Atiq yang disebut "Darul Mushaf" atau "Khodaikhaneh" (خدای‌خانه). Tempat ini digunakan untuk menyimpan Al-Quran, di mana para penghafal Al-Quran membaca Al-Quran dan para juru tulis akan menuliskannya. Di bagian bangunan ini, terdapat sebuah Al-Quran 30 juz yang berasal dari masa pemerintahan Shah Ismail Safavi (memerintah dari tahun 1501 hingga 1524 M), dan nama masjid ditulis di sudut setiap halaman. Al-Quran ini, bersama dengan beberapa Al-Quran lama lainnya, saat ini disimpan di Museum Pars Shiraz.

Bangunan ini dibangun berbentuk persegi dengan tiang melingkar dan beranda di setiap sudut. Ada juga ruangan di tengah beranda. Prasasti pada bangunan ini dianggap sangat berharga dan dengan sempurna menggambarkan seni kaligrafi Iran.

Daftar Nasional Masjid Jam’ Atiq Shiraz

Masjid ini didaftarkan sebagai peninggalan nasional dalam daftar warisan budaya Iran pada awal tahun 1932 (1310 H).

Masjid Atiq Shiraz, masjid tertua di kota ini, dengan kemegahan yang tak terlukiskan
Jauh
Shiraz
Registration

Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam adalah salah satu organisasi Iran yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam; dan didirikan pada tahun 1995.[]

:

:

:

: