Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Warisan budaya takbenda merupakan faktor penting dalam menemukan identitas budaya setiap bangsa. Akan tetapi, warisan ini sangat rapuh dan di dunia saat ini, di mana modernitas, sebagai budaya penjajah, telah menyerbu budaya lain dengan dominasi medianya, menjadi sangat sulit untuk melestarikannya.

Warisan takbenda terwujud tidak hanya dalam manifestasi budaya dan tradisi, tetapi juga dalam pengetahuan tradisional dan keterampilan. Oleh karena itu, mereka yang menguasai pengetahuan dan teknik kuno pada level master dan dapat mewariskannya ke generasi setelahnya akan memperoleh penghargaan nasional.

Saat ini, telah dibentuk suatu list bertajuk “pembawa warisan budaya” di berbagai kebudayaan, yang di dalamnya dicantumkan nama tokoh-tokoh dengan tujuan untuk memperkenalkan mereka kepada semua orang. Di Iran, list semacam itu juga didedikasikan untuk mencatat nama tokoh-tokoh besar dalam seni dan pengetahuan nasional. "Mahin Afshanpour" adalah salah satu dari tokoh-tokoh yang namanya disebutkan di antara pembawa warisan budaya Iran, seorang wanita yang dianggap sebagai ahli lukisan miniatur dan telah mendidik banyak murid di bidang seni ini.

Kehidupan dan jasa Mahin Afshanpour

Mahin Afshanpour lahir pada 29 Agustus 1941 (7 Shahrivar 1320 HS, kalender Iran) di Teheran. Pada saat Afshanpour lahir, Iran sedang mengalami masa sulit. Sekutu telah menduduki Teheran selama Perang Dunia II. Afshanpour menghabiskan tahun-tahun pertama hidupnya dalam kondisi yang sulit tersebut. Pada usia 28 tahun, ia masuk Sekolah Seni Kamalul Mulk karena minatnya dalam melukis. Di sekolah seni itu, beberapa seniman terkemuka mendidik para peminat seni. Di sana, Afshanpour belajar mendesain lukisan minyak dan iluminasi.

Teknik lukis dengan pensil hitam/arang, melukis bunga dan burung merupakan disiplin ilmu lain yang dipelajari Afshanpour selama periode ini. Setelah bertahun-tahun berusaha, ia mampu meraih level master (profesor) di bidang ini dengan menerima gelar doktor dalam bidang seni lukis dan penghargaan seni tingkat I. Dia mengajar selama bertahun-tahun di universitas seni Iran dan menyelenggarakan banyak pameran. Afshanpour menciptakan lebih dari 100 karya luar biasa sepanjang kehidupan artistiknya. Berkat jasa Afshanpour, namanya tercatat sebagai salah satu tokoh budaya penting Iran dalam list pembawa warisan budaya Iran. Ia wafat pada tahun 2022 (1401 HS) pada usia 80 tahun.

Karakteristik karya Mahin Afshanpour

سواری از غیب” (Penunggang dari Gaib), “شیخ صنعان و دختر ترسا” (Sheikh San’an dan Putri Teresa), “سمند تیزپای” (Kuda Lincah), “مجلس بنداندازی عروسان” (Majlis Rias Pengantin), dan “آهوان خمارچشم” (Rusa Mata Terkulai) merupakan beberapa karya Mahin Afshanpour yang terkenal. Dia memiliki gaya yang unik dalam karya-karyanya dan sama sekali tidak dianggap sebagai seniman yang bertaklid. Penekanan pada penampakan wajah, penggunaan elemen ambiguitas, dan menghindari detail yang tidak perlu merupakan ciri khas gaya Afshanpour. Pewarnaan bayangan terang dan permainan dengan spektrum warna yang saling terkait merupakan salah satu media Afshanpour untuk menciptakan ambiguitas dalam karya-karyanya.

Salah satu ciri khas Afshanpour, yang menggandakan keanggunan karyanya, adalah tatapannya yang halus dan lembut, yang lebih banyak ditemukan pada wanita. Karena karakteristik ini, kelembutan karya Afshanpour dibandingkan dengan contoh serupa menjadi jelas dengan sedikit perbandingan, seolah-olah itu merupakan ciri dan tanda khas seniman ini.

Dalam karya-karya Afshanpour, kepribadian seniman tampak menjelma, dan seniman tidak dapat dipisahkan dari karya-karyanya. Penguasaannya terhadap sastra Persia juga terlihat dalam berbagai karyanya. Melihat lukisan-lukisan Afshanpour merupakan perwujudan cerita-cerita yang telah diangkat oleh para penyair dan penulis Iran dalam karya-karya mereka sejak masa lampau. Tema yang dihasilkan dari komposisi tokoh dan latar belakang yang digunakan Afshanpour membangkitkan rasa kelembutan puitis.

Sebagaimana Afshanpour sebutkan dalam dialog-dialognya, karya-karyanya terkadang keluar kerangka hingga menunjukkan rasa transendensi dan perfeksionisme manusia. Ia meyakini bahwa seorang seniman hidup di tengah masyarakat, maka dari itu karyanya tidak boleh pisah dari masyarakat dan orang-orang di dalamnya. Ia menganggap keberadaan pemikiran menjadi dasar penciptaan sebuah karya seni, dan ia yakin bahwa setiap garis dan warna yang digunakan dalam sebuah karya haruslah dengan pemikiran dan menyampaikan filosofi serta makna.

Gaya artistik Mahin Afshanpour

Afshanpour dapat dianggap sebagai penerus "Aliran Isfahan". Aliran ini mencapai puncaknya di berbagai bidang ketika Isfahan dijadikan ibu kota pemerintahan Safawi (abad ke-17 dan ke-18 M) dan meninggalkan pengaruh yang jelas pada dinamika seni Iran pada periode-periode selanjutnya.

Sebuah studi tentang karya Afshanpour dan perbandingannya dengan karya-karya pendahulunya menunjukkan dia sebagai salah satu pengikut Reza Abbasi (pelukis paling terkenal pada masa Shah Abbas Safavi/meninggal tahun 1635 M). Apa yang ditambahkan Afshanpour ke aliran ini adalah landasan doktrinal/keyakinan dan mistik yang mengubah seni lukis Iran dengan menggunakan karya-karya sastra Persia kuno. Karakteristik ini menyebabkan beberapa pakar seni memberinya gelar "Lady of Fantasy".

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran
1320-1401
سواری از غیب، شیخ صنعان و دختر ترسا، سمند تیزپای، مجلس بنداندازی عروسان، آهوان خمارچشم
Yard periodcontemporary
Artistic
Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran

Warisan budaya takbenda merupakan faktor penting dalam menemukan identitas budaya setiap bangsa. Akan tetapi, warisan ini sangat rapuh dan di dunia saat ini, di mana modernitas, sebagai budaya penjajah, telah menyerbu budaya lain dengan dominasi medianya, menjadi sangat sulit untuk melestarikannya.

Warisan takbenda terwujud tidak hanya dalam manifestasi budaya dan tradisi, tetapi juga dalam pengetahuan tradisional dan keterampilan. Oleh karena itu, mereka yang menguasai pengetahuan dan teknik kuno pada level master dan dapat mewariskannya ke generasi setelahnya akan memperoleh penghargaan nasional.

Saat ini, telah dibentuk suatu list bertajuk “pembawa warisan budaya” di berbagai kebudayaan, yang di dalamnya dicantumkan nama tokoh-tokoh dengan tujuan untuk memperkenalkan mereka kepada semua orang. Di Iran, list semacam itu juga didedikasikan untuk mencatat nama tokoh-tokoh besar dalam seni dan pengetahuan nasional. "Mahin Afshanpour" adalah salah satu dari tokoh-tokoh yang namanya disebutkan di antara pembawa warisan budaya Iran, seorang wanita yang dianggap sebagai ahli lukisan miniatur dan telah mendidik banyak murid di bidang seni ini.

Kehidupan dan jasa Mahin Afshanpour

Mahin Afshanpour lahir pada 29 Agustus 1941 (7 Shahrivar 1320 HS, kalender Iran) di Teheran. Pada saat Afshanpour lahir, Iran sedang mengalami masa sulit. Sekutu telah menduduki Teheran selama Perang Dunia II. Afshanpour menghabiskan tahun-tahun pertama hidupnya dalam kondisi yang sulit tersebut. Pada usia 28 tahun, ia masuk Sekolah Seni Kamalul Mulk karena minatnya dalam melukis. Di sekolah seni itu, beberapa seniman terkemuka mendidik para peminat seni. Di sana, Afshanpour belajar mendesain lukisan minyak dan iluminasi.

Teknik lukis dengan pensil hitam/arang, melukis bunga dan burung merupakan disiplin ilmu lain yang dipelajari Afshanpour selama periode ini. Setelah bertahun-tahun berusaha, ia mampu meraih level master (profesor) di bidang ini dengan menerima gelar doktor dalam bidang seni lukis dan penghargaan seni tingkat I. Dia mengajar selama bertahun-tahun di universitas seni Iran dan menyelenggarakan banyak pameran. Afshanpour menciptakan lebih dari 100 karya luar biasa sepanjang kehidupan artistiknya. Berkat jasa Afshanpour, namanya tercatat sebagai salah satu tokoh budaya penting Iran dalam list pembawa warisan budaya Iran. Ia wafat pada tahun 2022 (1401 HS) pada usia 80 tahun.

Karakteristik karya Mahin Afshanpour

سواری از غیب” (Penunggang dari Gaib), “شیخ صنعان و دختر ترسا” (Sheikh San’an dan Putri Teresa), “سمند تیزپای” (Kuda Lincah), “مجلس بنداندازی عروسان” (Majlis Rias Pengantin), dan “آهوان خمارچشم” (Rusa Mata Terkulai) merupakan beberapa karya Mahin Afshanpour yang terkenal. Dia memiliki gaya yang unik dalam karya-karyanya dan sama sekali tidak dianggap sebagai seniman yang bertaklid. Penekanan pada penampakan wajah, penggunaan elemen ambiguitas, dan menghindari detail yang tidak perlu merupakan ciri khas gaya Afshanpour. Pewarnaan bayangan terang dan permainan dengan spektrum warna yang saling terkait merupakan salah satu media Afshanpour untuk menciptakan ambiguitas dalam karya-karyanya.

Salah satu ciri khas Afshanpour, yang menggandakan keanggunan karyanya, adalah tatapannya yang halus dan lembut, yang lebih banyak ditemukan pada wanita. Karena karakteristik ini, kelembutan karya Afshanpour dibandingkan dengan contoh serupa menjadi jelas dengan sedikit perbandingan, seolah-olah itu merupakan ciri dan tanda khas seniman ini.

Dalam karya-karya Afshanpour, kepribadian seniman tampak menjelma, dan seniman tidak dapat dipisahkan dari karya-karyanya. Penguasaannya terhadap sastra Persia juga terlihat dalam berbagai karyanya. Melihat lukisan-lukisan Afshanpour merupakan perwujudan cerita-cerita yang telah diangkat oleh para penyair dan penulis Iran dalam karya-karya mereka sejak masa lampau. Tema yang dihasilkan dari komposisi tokoh dan latar belakang yang digunakan Afshanpour membangkitkan rasa kelembutan puitis.

Sebagaimana Afshanpour sebutkan dalam dialog-dialognya, karya-karyanya terkadang keluar kerangka hingga menunjukkan rasa transendensi dan perfeksionisme manusia. Ia meyakini bahwa seorang seniman hidup di tengah masyarakat, maka dari itu karyanya tidak boleh pisah dari masyarakat dan orang-orang di dalamnya. Ia menganggap keberadaan pemikiran menjadi dasar penciptaan sebuah karya seni, dan ia yakin bahwa setiap garis dan warna yang digunakan dalam sebuah karya haruslah dengan pemikiran dan menyampaikan filosofi serta makna.

Gaya artistik Mahin Afshanpour

Afshanpour dapat dianggap sebagai penerus "Aliran Isfahan". Aliran ini mencapai puncaknya di berbagai bidang ketika Isfahan dijadikan ibu kota pemerintahan Safawi (abad ke-17 dan ke-18 M) dan meninggalkan pengaruh yang jelas pada dinamika seni Iran pada periode-periode selanjutnya.

Sebuah studi tentang karya Afshanpour dan perbandingannya dengan karya-karya pendahulunya menunjukkan dia sebagai salah satu pengikut Reza Abbasi (pelukis paling terkenal pada masa Shah Abbas Safavi/meninggal tahun 1635 M). Apa yang ditambahkan Afshanpour ke aliran ini adalah landasan doktrinal/keyakinan dan mistik yang mengubah seni lukis Iran dengan menggunakan karya-karya sastra Persia kuno. Karakteristik ini menyebabkan beberapa pakar seni memberinya gelar "Lady of Fantasy".

Mahin Afshanpour, sosok dikenang dalam seni lukis kontemporer Iran
1320-1401
سواری از غیب، شیخ صنعان و دختر ترسا، سمند تیزپای، مجلس بنداندازی عروسان، آهوان خمارچشم
Yard periodcontemporary
Artistic

Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam adalah salah satu organisasi Iran yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam; dan didirikan pada tahun 1995.[]

:

:

:

: