Seni Marquetry (Moaraq)

Mosaik (معرق کاری: Moarragh-kari) adalah seni membuat mosaik. Artinya, seniman menciptakan karya seni yang bernilai dengan menempatkan potongan-potongan kayu yang memiliki warna berbeda tergantung jenis kayunya, atau bahan lain, berdampingan. Mosaik dibuat dengan berbagai bahan, termasuk kayu dan batu, tetapi jenis yang paling terkenal adalah mosaik kayu. Seni ini populer di kota-kota seperti Isfahan, Yazd, Kashan, dan Tabriz.

Mosaik ubin lebih populer sebelum mosaik kayu. Inilah kesimpulan yang dapat ditarik dari karya-karya mosaik, tetapi daya tahan kayu yang singkat juga dapat menjadi alasan hilangnya karya seni kayu tua. Sejarah seni ini dapat dikisahkan berdasarkan sejarah formatif (sejarah yang ada di luar dan siapa pun dapat mengamatinya). Salah satu karya pertama yang menggunakan seni mosaik adalah Kubah Merah (گنبد سرخ) di kota Maragheh, yang dibangun pada masa Ilkhanat. Kubah ini menggunakan struktur dasar mosaik ubin, yang memiliki efek visual yang sangat indah.

Mosaik ubin menjadi sangat populer selama era Seljuk, pada abad ke-4 H. Seni ini mencapai puncaknya pada era Safawiyah di Ardabil, lalu Isfahan menjadi pusat seni ini dengan pemindahan ibu kota ke kota itu. Teselasi Masjid Sheikh Safi al-Din Ardebili juga dibuat dengan gaya mosaik.

Kini, seni ini masih relatif populer dan banyak pelajar seni yang ingin mempelajarinya. Seni ini digunakan dalam dekorasi interior bangunan atau bahkan sebagai hiasan dinding.

Mosaik pada kayu adalah seni yang terkait dengan kataMoarragh. Menurut para peneliti, seni ini menjadi populer setelah mosaik ubin, tetapi seperti yang telah disebutkan, karena umur kayu lebih pendek daripada ubin atau logam, tidak ada contoh kunonya. Salah satu karya mosaik tertua pada kayu adalah sisir yang ditemukan dalam penggalian Shahr-e Sukhteh, dan terdapat desain dan pola Iran pada permukaan kayu sisir ini. Usia sisir ini diperkirakan 5 ribu tahun SM.

Seni ini menjadi populer selama era Mongol dan mencapai puncaknya selama era Safawiyah.