Tes rumahan merupakan solusi sederhana dan mudah untuk mendiagnosis influenza dan COVID-19, tetapi kurang akurat. Dalam hal ini, seorang peneliti Iran bernama Kamyar Behrouzi telah memperkenalkan alat baru berupa teknologi biosensor berbiaya rendah yang membuat tes rumahan cepat 100 kali lebih sensitif terhadap virus seperti COVID.

Metode diagnostik ini juga dapat memberikan skrining cepat untuk penyakit berbahaya lainnya seperti kanker prostat dan septikemia.

“Metode sederhana namun efektif ini memberikan hasil yang sangat akurat dalam waktu singkat dibandingkan metode diagnostik yang ada saat ini. Penelitian kami membuka jalan bagi pengembangan alat diagnostik yang lebih murah dan mudah diakses, terutama di wilayah dengan sumber daya terbatas,” ujar Kamyar Behrouzi.

Ia menambahkan, "Teknologi uji cepat ini menggunakan partikel kecil yang disebut nanopartikel plasmonik yang bereaksi dengan cahaya dengan cara tertentu. Untuk melakukan pengujian, pengguna pertama-tama meneteskan setetes cairan yang mengandung protein terkait penyakit (seperti usap mulut atau hidung) pada membran. Saat tetesan mengering, penanda penyakit akan mengembun menjadi cincin cokelat. Pengguna kemudian menambahkan setetes kedua yang mengandung nanopartikel plasmonik.”

"Jika penanda penyakit hadir dalam kondisi ini, nanopartikel akan berkumpul dalam pola tertentu dan mengubah cara cahaya bereaksi terhadap membran. Perubahan ini dapat dilacak dengan mata atau menggunakan aplikasi kecerdasan buatan di ponsel," ungkap Behrouzi.[Parstoday]