Masjid Agung Kabir Neyriz, masjid dengan arsitektur pra-Islam

Masjid Agung Kabir Neyriz (مسجد جامع کبیر نی‌ریز) harus dianggap sebagai salah satu masjid tertua di Iran, yang menurut keyakinan para ahli, dibangun di atas sisa-sisa kuil api tua.

Setelah masuknya Islam ke Iran dan masuknya orang-orang Iran ke Islam, sebagian besar kuil api tidak lagi digunakan. Sebagian kuil api ini hancur dan masjid dibangun di atasnya. Menurut beberapa ahli, Masjid Agung Kabir Neyriz yang merupakan salah satu masjid tertua di Iran, dibangun seperti itu di atas sisa-sisa kuil api tua.

Sejarah Masjid Agung Kabir Neyriz

Dalam sumber peninggalan paruh pertama abad ke-4 H (abad ke-10 M), disebutkan keberadaan Masjid Agung di Neyriz. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam buku "Peninggalan Iran" (آثار ایران) yang ditulis oleh seorang arsitek dan arkeolog Perancis, André Godard, arsitektur Masjid Agung Kabir mirip dengan arsitektur bangunan zaman Sassanid dan dapat dianggap sebagai bangunan yang tersisa dari abad-abad awal masuknya Islam di Iran.

Selama berabad-abad, masjid ini telah dipugar berkali-kali dan beberapa bagian telah ditambahkan ke dalamnya. Pemugaran masjid yang paling penting dilakukan pada masa Adud al-Dawla Deilmi (memerintah 949 hingga 983 M), Seljuk (1034 hingga 1194 M), Khwarazmshah (1077 hingga 1231 M) dan Safawi (1501 hingga 1736 M).

Arsitektur Masjid Agung Kabir Neyriz

Masjid ini merupakan masjid serambi tunggal tertua di Iran. Bentuk pembangunan masjid ini merupakan tiruan langsung dari peninggalan-peninggalan zaman Sasanian (224 hingga 651 M). Bagian utama masjid berupa serambi dengan panjang 18 meter dan lebar 7.5 meter. Serambi ini memanjang hingga ke dinding belakang tempat mihrab berada dan merupakan jalan buntu di kawasan tersebut.

Di depan serambi terdapat halaman berbentuk persegi panjang dengan serambi utara yang ditambahkan pada tahun-tahun berikutnya. Di sebelah utara bangunan juga terdapat menara yang menurut para ahli dibuat pada masa awal pembangunan masjid.

Saat ini, selain serambi utama, serambi utara juga terlihat pada bangunan. Serambi ini ditambahkan pada bangunan saat renovasi yang terjadi di tahun 363 atau 460 atau 560 H (973 atau 1067 atau 1164 M).

Pembangunan lengkungan masjid dimulai pada pertengahan abad ke-4. Bentuk konstruksi lengkungan ini nasta’liq memanjang, serta menggunakan batu bata dan ubin. Dekorasi dengan menggunakan plester dapat dilihat di beberapa tempat bangunan. Dekorasi teras selatan lebih beragam dan lengkap.

Menurut prasasti di masjid ini, mihrab masjid selesai dibangun pada tahun 973 Masehi. Menurut para ahli, masjid ini sudah ada sejak sebelum tanggal tersebut. Plesteran yang timbul pada mihrab ini sangat indah dan unik. Pada plesteran ini terlihat pola geometris, bunga dan tumbuhan serta ayat-ayat Alquran.

Prasasti Masjid Agung Kabir Neyriz

Total ada empat prasasti yang dapat dilihat di masjid:

1. Prasasti tentang pemugaran masjid oleh seseorang bernama Mirza Nizam, yang dilakukan pada masa pemerintahan Syah Suleiman Safawi Pertama (memerintah tahun 1666 hingga 1694 M),
2. Prasasti yang berkaitan dengan tahun 1259 H (1843 M) yang ditulis pada masa pemerintahan Zain al-Abidin Khan Neyrizi dan memuat informasi tentang pajak dan dana istana.
3. Prasasti yang berasal dari tahun 1300 H (1882 M) dan memuat teks tentang pemugaran bangunan pada masa Naser al-Din Shah.
4. Prasasti yang berkaitan dengan tahun 947 H (1540 M) dan zaman Syah Tahmasb Safavi, yang di dalamnya terlihat nama 12 imam Syiah pada plester.

Di manakah lokasi Masjid Agung Kabir Neyriz?

Masjid ini terletak di kota Neyriz, provinsi Fars. Jarak antara kota ini dan Shiraz sekitar 200 km.

Masjid Agung Kabir Neyriz dalam daftar nasional

Masjid ini masuk dalam daftar peninggalan nasional Iran pada tahun 1933 M (1312 HS).