Menlu Iran: Hidup Netanyahu Tergantung pada Perang dan Genosida
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, jika serangan ke Gaza, tidak segera dihentikan, maka setiap saat mungkin saja terjadi "ledakan" di kawasan, dan kontrol akan lepas dari tangan semua pihak.
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, jika serangan ke Gaza, tidak segera dihentikan, maka setiap saat mungkin saja terjadi "ledakan" di kawasan, dan kontrol akan lepas dari tangan semua pihak.
Hossein Amir Abdollahian, Senin (12/12/2023) dalam percakapan telepon dengan Menlu Cina Wang Yi, membahas hubungan multilateral, dan regional khususnya perkembangan terbaru Palestina.
Abdollahian menyampaikan ketidakpuasan atas veto yang diambil Amerika Serikat, terkait resolusi penghentian genosida di Jalur Gaza.
Pada saat yang sama, Menlu Iran, menyoroti upaya-upaya konstruktif Cina, untuk menciptakan perdamaian, dan stabilitas di kawasan, dan urgensi memainkan peran aktif dalam penghentian perang terhadap Gaza.
Abdollahian menambahkan, "Keamanan kawasan penting bagi kita semua, dan dalam hal ini Republik Islam Iran, melakukan banyak negosiasi dengan negara-negara kawasan."
Ia menegaskan, "Area perang di kawasan sudah meluas, dan jika serangan ke Gaza, tidak segera dihentikan, maka setiap saat bisa terjadi 'ledakan' di kawasan, dan kontrol akan lepas dari tangan semua pihak."
Menlu Iran menegaskan, "Sungguh disesalkan, AS tidak memahami bahaya meluasnya area perang. Hidup Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, sekutu Gedung Putih, seratus persen tergantung pada berlanjutnya perang dan genosida, serta kondisi kawasan yang seperti ini."
Di sisi lain Menlu Cina, mengatakan, pemberlakuan gencatan senjata, dan pengiriman segera bantuan kemanusiaan ke Gaza, sangat penting bagi Cina.
Wang Yi, berharap pertemuan Majelis Umum PBB, yang akan datang dapat menjadi sebuah peluang untuk menciptakan gencatan senjata di Gaza. (HS)