Mengenal Syahid Rajai, seorang teladan manajemen terkemuka
Martir dan Presiden terkemuka Muhammad Ali Rajai mempunyai karakter khas antara lain penguasaan terhadap diri, penguasaan terhadap hawa nafsu, mempunyai visi politik, kesadaran terhadap masyarakat, berada di tengah rakyat, pengajar/dosen, mukmin, tegas, revolusioner, pernah menderita, pernah hidup susah, merasakan penderitaan, pengalaman kerja, wawasan luas, empati tinggi, sarat pengalaman, taat beragama,....
Martir dan Presiden terkemuka Muhammad Ali Rajai mempunyai karakter khas antara lain penguasaan terhadap diri, penguasaan terhadap hawa nafsu, mempunyai visi politik, kesadaran terhadap masyarakat, berada di tengah rakyat, pengajar/dosen, mukmin, tegas, revolusioner, pernah menderita, pernah hidup susah, merasakan penderitaan, pengalaman kerja, wawasan luas, empati tinggi, sarat pengalaman, taat beragama, pejuang Hizbullah, beriman pada Islam, saleh/bertakwa, berkomitmen pada Islam murni Muhammadi, pengikut Imam Khomeini, memiliki pengetahuan (makrifah), pemahaman dan orientasi yang benar, memiliki perencanaan, memiliki koherensi intelektual, politik dan agama.
Syahid Rajai sering berkata: Saya menjadi presiden, saya menerima jabatan ini sebagai tugas syar’i revolusioner dan saya mengatakan dari lubuk hati yang paling dalam bahwa saya memiliki kabinet yang beranggotakan 36 juta orang. Saya menganggap pemilihan saya dengan 13 juta suara bertujuan untuk melaksanakan tugas Ilahi, mengantarkan kemenangan besar di jalan Islam dan mengabdi kepada Republik Islam.
Ayatullah Imam Khomeini (ra) pernah berkata: Rajai dan Bahonar (Perdana Menteri kedua Iran) bukanlah orang-orang yang dapat dipengaruhi oleh kedudukan (sebagai Presiden atau Perdana Menteri). Mereka memberikan pengaruh dalam kedudukan mereka. Artinya, mereka telah mengendalikan kedudukan tinggi ini dan kedudukan tidak membawa mereka hanyut. Dan ini adalah sebuah pelajaran yang harus diambil oleh masyarakat dari mereka.
Ayatullah Imam Khamenei berkata: Saya mengenal Syahid Rajai sebagai salah satu syahid besar dalam kesalehan (ketakwaan), keikhlasan dan keimanan.
Suatu ketika mendiang Syahid Rajai memberi tahu saya bahwa dia pada masa jabatan perdana menterinya pergi ke tempat kerja salah satu menterinya dan melihat menteri itu tampak tidak terlihat di balik meja karena cukup banyak kartularium di mejanya! Dia mengatakan bahwa saya beranjak dan menarik menteri itu keluar dari sana dan menyuruhnya melakukan tugasnya… Beberapa orang sengaja membuat direktur/dirjen sibuk dengan masalah di atas meja agar dia tidak sempat berfikir sama sekali. Terkadang trik halus juga digunakan. Ini bukan tugas menteri. Tugas terpenting menteri adalah terus memantau pergerakan satuan direktur/dirjennya.
Direktur/dirjen yang baik bukanlah orang yang tunduk pada berkas-berkas. Almarhum Syahid Rajai pernah berkata, ketika saya masuk ke kantor seorang menteri, saya melihat banyak berkas bertumpuk seperti gunung di mejanya hingga dia tidak kelihatan sama sekali! Pada masa itu, orang-orang cerdik yang masih tersisa di pemerintahan tahu bagaimana menjatuhkan menteri-menteri revolusioner. Mereka secara teratur membawa berkas-berkas dan membawakan hal-hal yang tidak relevan. Maka bila seorang menteri tidak berpengalaman, dia akan tenggelam dalam berkas-berkas itu dan menghabiskan seluruh energinya untuk pekerjaan semacam itu!
Direktur/dirjen yang baik adalah seseorang yang ada dan tidak ada di dalam ruang kerjanya. Tidak ada artinya dia terus-menerus berkeliling di dalam satuan bawahannya dan memantau mereka. Semakin tinggi posisi, selevel presiden, menteri, dan dirjen makna ini menjadi semakin penting dan sensitif. Anda harus selalu berhati-hati dan melihat apa yang dilakukan para bawahan Anda.
Syahid Rajai adalah teladan bagi kita semua dalam hal ini; dalam keikhlasan, penghambaan (ibadah) dan komitmennya serta dalam bidang tindakan (amal perbuatan). Mari kita lanjutkan jalan syahid ini dengan mengikuti sirahnya dan menjaga nilai-nilai yang ditinggalkan oleh orang-orang seperti syahid besar Muhammad Ali Rajai untuk kita.[IG.IRNA]
.