• Apr 24 2022 - 10:52
  • 144
  • : 3 minute(s)
The Road To Persia

Menelusuri Keindahan Iran Yang Belum Terungkap

Siapa sih yang tidak suka dengan jalan-jalan? Apalagi setelah membaca buku ini, pastilah pembaca begitu tertarik untuk segera melancong ke negeri para penyair handal. Seperti apa pula keajaiban tersembunyi di tanah Persia yang menjadi judul pilihan dari penulis?

Siapa sih yang tidak suka dengan jalan-jalan? Apalagi setelah membaca buku ini, pastilah  pembaca  begitu tertarik untuk segera melancong  ke negeri para penyair handal.  Seperti  apa  pula  keajaiban  tersembunyi  di tanah  Persia  yang  menjadi  judul pilihan dari penulis? Rasa penasaran seketika terbesit di benak saat membaca judul buku The Road To Persia. Ya, perjalanan itu bermula dari menelusuri keindahan dan kekayaan Persia yang tidak akan ada habisnya. Empat tahun perjalanan pun terasa begitu singkat.   Menyusuri Isfahan keindahan agung terpancar dari Masjid Lotfollah, Vank Cathedral yang mempunyai susunan arsitek yang menjadi ciri khas gereja Iran, bahkan  seorang  Renier  menggambarkan  Isfahan  sebagai    Half  of The  World.  Shah Abbas dari Dinasti Safavi berhasil menyihir Isfahan menjadi kota yang eksotis hingga kota itu mendapat julukan “Nesf-e Jahan” setengah keindahan dunia.

Beranjak dari Isfahan, pembaca diajak menyusuri Desa Mesouleh dengan daya tarik Rudkhan  Castle  menambah  khazanah  sejarah. Keindahan  Shiraz dengan  hiasan relief  Persepolis tidak kalah mencengangkan karena dibalut cerita  perdamaian  dan ketentraman yang dianggap sebagai piagam pertama hak asasi manusia dari Raja Cyrus. Cyrus juga mempunyai tempat terindah di hati para pengikutnya.

Pengaruh iklim di Persia yang jauh diluar dugaan menjadikan  kreatifitas bagi arsitektur rumah-rumah klasik. Design yang terkesan begitu surprise menjadikan daya pikat bagi turis dan musafir untuk singgah berlama-lama, karena potret bangunan dari sudut Persia sangatlah khas. Tidak heranlah kemudian di tanah Persia banyak lahir tokoh dan penyair terkenal. Biarpun mereka telah tiada, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, namun semangat mereka masih abadi dalam Mausoleum kenangan yang di bangun.  Salah  satunya  Masouleum  penyair  Hafiz,  Masouleum  Saadi,  Masouleum Ferdowsi yang terkenal sebagai pemilik semangat nasionalisme  yang kuat. Satu yang tidak kalah asing di telinga yaitu Masouleum Ibnu Sina yang terdapat di Hamedan.

Masih  merangkak  jauh,  Afifah  Ahmad  mengajak  pembaca  ke  sebuah  desa terpencil  namun tetap asri untuk berbagi  pengalaman  kepada  pembaca.  Sebuah  desa yang  melestarikan  sistem  keunikan,  alam  yang  luar  biasa,  warga  yang  menjunjung tinggi  tata krama terhadap para pendatang, dan iklim tropis yang begitu  khas. Keindahan  Desa Masouleh seakan telah menghadiahkan ketenangan dan keramahan. Tak hanya itu Masouleh seakan menitipkan pesan akan sebuah keharmonisasian antara Tuhan, manusia, dan alam.

Hari perayaan Asyura yang terkenal dengan perpaduan tradisi dan agama yang kental yaitu Dasti tak pudarnya  menjadi  sorotan kekaguman  seorang  Afifah Ahmad. Selain itu dipenghujung perjalanan, Afifah Ahmad mengajak untuk bersimpuh di bawah naungan kubah mas dan hanyut dalam lautan manusia yang khusuk memanjatkan doa kepada Sang Khaliq.

Sungguh perjalanan yang membuat hati pembaca menjadi tereksplorasi oleh suguhan frase yang memikat dari kata perkata yang ditorehkan Afifah Ahmad. Dengan struktur bahasa yang sederhana Afifah mengajak pembaca lebih jauh membuka jendela pengetahuan  mengenai  sejarah,  budaya,  agama,  tradisi,  alam,  dan  keajaiban  Persia lainnya.  Keinginan  untuk berexperince  ke Negeri Persia pun menjadi  semangat  bagi pembaca. Dari gaya penulis yang begitu akrab menjadikan bertambahnya pengetahuan bagi kita. Buku ini sungguhlah menarik, apalagi jika Afifah Ahmad mengembangkan  hasil kepenulisannya  itu  lebih  luas  lagi  dan  menerbitkan  buku-buku  traveler  dari  negara- negara yang mempunyai estetika peradaban selain tanah Persia.

Keunikan lain dari buku ini adalah bahwasanya Afifah menyertakan foto-foto dari tempat yang dikunjungi, dan itu terlihat begitu nyata bagi pembaca. Foto itu dapat menjadi daya imajinasi bagi pembaca pemula untuk mempelajari Persia, karena dapat menjadikan  daya hantar dan menghilangkan  kebosanan.  Begitu  pula di bagian akhir  buku  terdapat  peta  Iran  sederhana  yang  digunakan  sebagai  pengertian  letak geografis bagi pembaca.

 

Judul                            : The Road To Persia

Pengarang                   : Afifah Ahmad

Penerbit                       : Bunyan (PT Bentang Pustaka,Yogyakarta)

Tebal                          : 216 halaman

Cetakan                       : Pertama

Tahun Cetak                : 2013

مدیر سیستم

مدیر سیستم

.

Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam adalah salah satu organisasi Iran yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam; dan didirikan pada tahun 1995.[]

:

:

:

: