• Jan 2 2025 - 11:44
  • 3
  • : 2 minute(s)

Ayatullah Khamenei Pangkalan Pangkalan AS akan Diinjak injak Pemuda Suriah

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan keluarga syuhada pembela tempat suci dan perlawanan menegaskan bahwa Suriah adalah milik rakyat Suriah

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (1/1/2025) mengatakan bahwa para pemberontak Suriah, tidak diragukan suatu hari nanti akan terpaksa mundur di hadapan kekuatan para pemuda pemberani Suriah.
 
Dalam rangka memperingati tahun kelima gugurnya Syahid Letjen Qassem Soleimani, dalam pertemuan dengan keluarga syuhada pembela tempat suci dan syuhada perlawanan, Rahbar menyinggung pembangunan tanpa henti pangkalan-pangkalan Amerika Serikat di Suriah.
 
Ia menuturkan, “Agresor harus keluar dari wilayah milik sebuah bangsa, jika tidak maka ia akan diusir. Oleh karena itu pangkalan-pangkalan AS juga dipastikan akan diinjak-injak oleh para pemuda Suriah.”
 
Menurut Ayatullah Khamenei, berlanjutnya kehadiran para penjajah agresor di Suriah, tidak mungkin terjadi. Ia menegaskan, “Suriah adalah milik rakyat Suriah, sementara pemberontak Suriah, tidak diragukan suatu hari akan terpaksa mundur di hadapan kekuatan para pemuda Suriah.”
 
Imam Khamenei, juga menegaskan kemenangan rakyat Suriah, atas para penjajah, cepat atau lambat, dan kelanjutan perlawanan Yaman, Palestina, dan Lebanon.
 
Ia melanjutkan, “Lebanon adalah simbol perlawanan, dan meskipun terpukul, tapi tidak menyerah, dan pada akhirnya akan menang. Yaman juga simbol perlawanan, dan akan menang. InsyaAllah, musuh-musuh, terutama AS penjahat dan rakus, akan terpaksa melepaskan tangannya dari rakyat kawasan, dan keluar dari Asia Barat, secara terhina.”
 
Pemimpin Revolusi Islam Iran, juga menjelaskan beberapa karakteristik kepribadian dan perilaku Syahid Qassem Soleimani, dan menuturkan, “Kita harus bergerak di jalan tujuan asli ajaran Soleimani yaitu terwujudnya Islam dan Al Quran, dengan belajar dari karakteristik-karakteristik beliau.”
 
Imam Khamenei, juga mengapresiasi para syuhada pembela tempat-tempat suci, dan menuturkan, “Jika darah-darah itu tidak tertumpah, maka hari ini tempat-tempat suci, bukan hanya Zainabiah, bahkan Karbala dan Najaf pun tidak akan tersisa.”
 
Rahbar menyinggung kehadiran Syahid Qassem Soleimani, dalam perang melawan kejahatan-kejahatan Amerika Serikat di Afghanistan dan Irak beberapa tahun lalu.
 
Ia menerangkan, “Tujuan asli AS menduduki kedua negara itu adalah Iran, tapi laki-laki mulia dan jujur itu, tanpa takut sedikit pun atas kedigdayan lahiriah AS, terjun ke medan tempur, dan pada akhirnya, penjajahan tersebut berujung dengan kekalahan AS, dan gagalnya konspirasi besar mereka.”
 
Pemimpin Revolusi Islam Iran, menganggap kegagalan konspirasi AS, yang dilakukan lewat tangan ISIS, merupakan hasil lain dari partisipasi cepat, tepat waktu, dan determinan dari Haj Qassem Soleimani di medan tempur.
 
“Dalam melawan terorisme Takfiri, para pemuda Irak, dalam arti kata yang sebenarnya, unggul, tapi dalam menggagalkan konspirasi yang hidup dan mati kawasan tergantung padanya, Soleimani, memainkan peran kunci dengan kepeloporan, keberanian, siap mati, dan kekuatannya,” pungkas Rahbar. (HS)   
Indonesia Jakarta

Indonesia Jakarta

.

Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam adalah salah satu organisasi Iran yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam; dan didirikan pada tahun 1995.[]

:

:

:

: